Tiga Ibu Tiga Cerita


Masing-masing dari kami memiliki cerita keibuan masing-masing. Setiap dari kami telah menjadi Ibu sekarang. Tetapi mengenang kembali kehebatan Ibu kami dalam membesarkan aku dan kakakku selalu menjadikanku merenung dalam-dalam..

Pernahkah aku berbuat tidak baik kepadanya? Sangat sering. Pernahkah kami membuat kesal dirinya? 

Sangat sering.

Dan masih selalu dia mendoakan kami dalam sujud-sujud sepertiga malam terakhirnya hingga hari ini.

Pernahkah aku mengecewakannya? Sangat sering. Pernahkah kami membuat dirinya bersedih? 

Sangat sering.

Dan masih selalu dia memberi yang kami minta bahkan untuk hal-hal kecil. Dan masih sampai kini dia tiada menyimpan harta apapun untuk kesenangan dirinya karena habis terus menerus untuk 2 pihak yang sangat dicintainya : anak-anaknya dan orang tuanya.

Tiga Ibu, tiga cerita. Kini setelah aku dan kakakku menjadi ibu, kami masing-masing merasa jatuh ke dalam perasaan bersalah yang mendalam…

Betapa selama ini kami telah merepotkanmu duhai Bunda. Betapa jauh kami dari membahagiakanmu meski sudah setua ini, Bunda.

Duh, Allah. Muliakan ibuku dalam cinta-Mu selalu…

Setelah menjadi Ibu, kini kami sadari beban berat pengasuhan yang dia pikul seorang diri, membesarkan dua orang anak perempuan. Menjaga mereka tetap suci sholihat di tengah himpitan sesaknya godaan akhir zaman.

Kini aku mengerti mengapa engkau menangis penuh syukur saat kami menikah dengan masing-masing lelaki pilihan kami.

Kini aku mengerti kegalakanmu. Kini aku mengerti ketatnya disiplinmu dalam mendidik kami, duhai Bunda..

Tiga Ibu, Tiga jalan cerita. Semoga semua beririsan hal yang sama : mengasuh dan membesarkan anak-anak untuk ridho Allah semata.

Ku cinta engkau Bundaku, Ahadiati binti Tisna. Cahaya pertamaku yang menyinari relung-relung kehidupanku hingga kini. Doaku untukmu agar selalu dalam kasih sayang Allah senantiasa.


Allahumma Amiin :’’’)


Atas : foto Bundaku.
Kiri : fotoku saat kuliah.
Kanan : foto kakakku saat 1 SMA.
Bawah : foto kakakku saat 3 SMA

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Tiga Ibu Tiga Cerita"

Comment