Mencintai Dakwah Sekolah




Hai hai hallo....Apa kabar deh semua? Masa ngga kangen sama saya, saya aja kangen loh sama blog ini. Ehe ehe ehe.

Kali ini mau cerita tentang dakwah sekolah ah, sebuah kegiatan yang sebetulnya sih udah lama saya tekuni *eaa* tapi akhir-akhir ini jadi semakin fokus lagi.

Seneng banget setiap terjun ke dakwah sekolah entah itu dapet amanah untuk ngisi mentoring, liqo, jadi pembicara, atau apa ajalah hihi yang penting ke sekolah dan berkaitan tentang dakwah. Rasanya tuh seperti menjadi muda kembali. Loh?! Hehehe, rasanya tuh seperti menjadi semangat lagi mempelajari Islam dan ngga menyerah.

Menyerah? Oiya menyerah. Di usia emak-emak muda seperti saya ini kadang waham-waham aneh seperti menyerah atau malu sama pencapaian diri sendiri secara akademik dan materi yang ngga sama seperti teman-teman yang lain yang sudah pada melesat itu sering dateng loh...

Secara langsung ataupun ngga langsung, dakwah sekolah ini adalah cara Allah memberi motivasi seorang dea. Keep moving on, Allah will give you best best things always. Allah ngga pernah dzholim sama hamba-hamba Nya kok.

Dakwah sekolah juga memberi kesegaran yang berapi-api sungguh deh. Saya inget banget suatu siang sehabis ngisi anak-anak, saya kan pamit untuk pulang tuh. Ketika di pintu masjid nyaris keluar mereka memanggil saya cuma untuk memberi gesture love secara imut-imut  dan unyu dengan menempelkan kedua tangan ke atas kepala (kebayang ga?). Hihihihi.

Imut-imut banget deh anak-anak SMA itu, bener-bener memberi petualangan yang mendewasakan. Kalau lagi di perjalanan pulang habis ngisi mereka, saya suka merasa beruntung parah sih.. Sebenernya mereka yang mengisi ruhiyah saya bukan saya yang mengisi mereka :")

Ah tapi memang begitulah dakwah.. Isinya adalah seni membentuk orang lain dan diri sendiri menjadi pribadi muslim. Memang ga mudah, memang berat, memang banyak musuhnya. Tapi seperti kata-kata favorit saya di buku Anis Matta "Menjadi mukmin maka memilih takdir memiliki musuh yaitu syaithon"

Yaiyalah namanya mau jadi beriman mau jadi orang bener di mata Allah dan menyebarkan kebenaran pasti banyak orang ga suka pasti banyak rasa males dari dalam diri.. Tapi yaudahlah, keep moving keep moving. Saya jadi yakin itulah mengapa dulu ketika Partai Keadilan ngga lulus Electional Treshold pada Pemilu tahun 1998 bukannya mundur kembali menjadi ormas, para qiyadah malah memilih membentuk Partai Keadilan Sejatera..

:')

Karena pada fase itu no back return, karena dakwah seharusnya memang bergerak terus walau kalah walau harus selalu banyak dievaluasi baik pemimpin maupun jundi-jundinya.. Lah jadi meleber kemana-mana ini yak ceritanya hehehe

Tapi emang sih saya lagi terpesona sama kisah lika-liku Partai Keadilan di bukunya Anis Matta yang berjudul Spiritualitas Kader yang habis saya baca. Gilagilagila baca buku gituan, Dey?

Tenang sob, seru kok. ASLI SERU BANGET  ;) *hahaha*

Yaudah pokonya sih saya bersyukur sekali deh bisa berada di dakwah ini wa bil khusus dakwah sekolah. Walau banyak compang-camping dalam diri sendiri dan dalam gerakan dakwah ini , tapi kami selalu bergerak.. Semoga gerakan itu menurunkan ridho Allah SWT sebab "al harokah barokah", artinya dalam gerakan ada keberkahan

:')

I love you soo much dakwah sekolah :*


Postingan terkait:

3 Tanggapan untuk "Mencintai Dakwah Sekolah"

nissa mengatakan...

Waw udah bisa komentar ❤ uwuwuwuwuuuu ketemu dede dede lucuu

Unknown mengatakan...

Hai Mba Dea...assalamu'alaykum....gara2 baca dakwah sekolah saya jadi kepo, apa skrg masih ada gugus tugas dakwah sekolahnya Mba? salam kenal yaaa

dea alias dey mengatakan...

Hallo yuli ummu hanif, Waalaikumussalam. Masih mbaa hohoho masih ada insyaAllah gugus tugas dakwah sekolah. Hehehehe. Salam kenal juga yaaa. Makasih sudah mampir yaaa

Comment